Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

Penulis Buku Sejarah Muhammadiyah Lamongan, Mohamad Su’ud Wafat

MuhammadiyahLamongan.com – Persyarikatan Muhammadiyah Lamongan berduka atas kehilangan sosok ulung, Mohamad Su’ud, penulis buku sejarah Muhammadiyah Lamongan 1936-2022 dan wakil ketua PDM Lamongan periode 2022-2027. Mohamad Su’ud menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) pada hari Sabtu (14/10/2023) akibat penyakit kanker usus besar yang telah lama dideritanya.

Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak, dan iringan doa serta ucapan belasungkawa datang dari berbagai penjuru, baik secara langsung maupun melalui berbagai grup WhatsApp. Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa Almarhum, menerima semua amal kebaikannya, memberikan husnul khotimah, dan memberi ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkannya.

Mohamad Su’ud dilahirkan di dusun Pelang Desa Pelangwot, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, pada tanggal 8 Mei 1974. Ia adalah anak dari pasangan Karto dan Lasmani.

Almarhum meninggalkan seorang istri yang setia bernama Siti Zulaikhah, serta empat anak dari pernikahan pertamanya, yaitu Relung Fajar Sukmawati, Relung Mujahadah Nur Aisyah, Muhammad Relung Fazlur Rohman, dan Relung Dzakira Mumtaza.

Sebagai seorang aktifis, karier organisasinya dimulai dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Desa Pelangwot pada tahun 1993-1994 hingga akhirnya terpilih sebagai wakil ketua PDM Lamongan periode 2022-2027. Selain itu, Almarhum juga merupakan seorang pendidik dan kepala sekolah di SMK Muhammadiyah 6 Modo.

Namun, salah satu pencapaian terbesar yang membanggakan keluarga besar persyarikatan Muhammadiyah Lamongan adalah karyanya sebagai penulis. Banyak tulisan Almarhum yang dimuat di media cetak maupun online, namun yang paling membanggakan adalah bukunya berjudul “Tumbuh Mekar di Bumi Lamongan: Sejarah Pergerakan Muhammadiyah Lamongan 1936-2022,” di mana Almarhum menjadi salah satu penulis utama.

Almarhum adalah sosok panutan, yang dengan kesabaran luar biasa menyelesaikan penulisan buku sejarah pergerakan Muhammadiyah Lamongan 1936-2022 yang memakan waktu bertahun-tahun. Selain sebagai penulis, ia juga memegang peran sebagai sekretaris tim, turut merancang konsep, menyusun sistematika penulisan, hingga mengawal proses finishing dan penerbitan buku tersebut.

Dengan kepergiannya, Muhammadiyah Lamongan kehilangan seorang intelektual yang berperan besar dalam mempertahankan dan membagikan sejarah pergerakan mereka. Semangat Almarhum akan terus menginspirasi generasi-generasi Muhammadiyah Lamongan yang akan datang. Semoga Allah SWT merahmati dan menjaga Almarhum di sisi-Nya. (*)

Reporter Ma’in. Editor Fathan Faris Saputro.

1
Share this article
Shareable URL
Prev Post

Gladi Bersih Asesment Nasional Berbasis Komputer di SD Muhammadiyah 2 Babat

Next Post

Gerakan Minim Sampah oleh PDNA Lamongan

Read next
0
Share