Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

Perpusatakaan Harus Nyaman

perpustakaan

perpustakaanOleh : Mohammad Suud

Minat baca di Indonesia, menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Perkembangan gadget salah satu factor lemahnya membaca. Budaya kongkow, rekreasi, di mall juga termasuk penghambat rendahnya semangat membaca. Bagaimana kita menyikapi ? tentu bukan melarang memegang gadget. Justru loncatan teknologi bisa dimanfaatkan untuk memacu minat siswa.

Bagaimana peran pustakawan dan Majelis Pustaka Muhammadiyah ? Misalnya dengan membentuk komunitas pembaca melalui group-group di media sosial. Hal ini harus menjadi kesadaran pimpinan persyarikatan. Diantara langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah . memahami perubahan, bacan-bacanaan yang digemari,  melakukan pelayanan, intinya mempertahankan minat yang akan memunculkan kebahagiaan.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Majelis Pustaka PW Muhammadiyah Jawa Timur, berlangsung di asrama Haji Surabaya. Peserta sejumlah 130 orang berasal dari unsur Persyarikatan dan pustakwan sekolah se-Indonesia.

National workshop library 2017, dengan tema Library Innovation in Digital Era, menghadirkan narasumber yang kompeten dan professional, diantaranya : Prof. Dr. (Eng) Imam Robandi (Wakil Ketua PWM), Drs. Sudjono, M.M. (Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Jatim), Dr. Mulyana AZ, M.Psi. (Ketua Majleis Pustaka PWM Jatim), Prof. Rr. Ratnaningsih, SH, Dip.Lib., MA (Pustakawan Utama Unair) dan Dr. Rahma Sugiharti (DOSEU PEPRPUSTAKAN UNAIR), berakhir pada tanggal 10 Maret 2017.

Dalam kesempatan tersebut juga ditampilkan testimony dari pustakawan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglagi-Malang, yang masuk juara 5 nasional.

Sementara dari PDM Lamongan hadir M. Said dan M. Hanif mewakili unsur dikdasmen. SMK Muhammadiyah 6 Modo, mendapat undangan khusus mengutus 2 orang yaitu Kepala Sekolah, Mohamad Suud dan Pustakawan, Israwan.

Rahma sugiharti, salah satu nara sumber menyampaikan, bahwa membaca merupakan kompetensi penting karena akan memberikan dasar untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan literasi-literasi media serta sebagai counter culture terhadap dampak perkembangan TIK.

Imam Robandi, keynote speaker dalam kegiatan menuturkan, bahwa Library sumber intelektual, tanda masa depan. “masa muda yang mencintai buku, di masa tua akan semakin produktif”, tandasnya. Muhammadiyah sebagai salah satu gerakan keilmuan, tidak boleh alergi dan perlu terus digelorakan.

Era digital tidak bisa terelakkan, siswa inginnya pragmatis dan efektif, untuk itu perlu pendampingan, katanya lebih lanjut. Agar semangat literasi tidak padam, maka Majelis Pustaka PWM akan membentuk group sebagai media sharing dan diskusi.

0
Share this article
Shareable URL
Prev Post

Asyiknya Belajar Sambil Bermain TPA Muhammadiyah Moropelang

Next Post

Aula Stikes Muhammadiyah Berjubel Peserta Seminar

Read next

Merasa Berjasa

Cerita salah satu aktifis saat ngobrol di warung kopi depan kantor Muhamamdiyah Lamongan, akhir pekan Oktober…
0
Share