MuhammadiyahLamongan.com – Pembudidaya ikan kerapu Desa Labuhan merayakan kemenangan gemilang dalam lomba festival olahan masakan ikan kerapu yang diselenggarakan di arena parkir wisata pantai Kutang pada hari Jumat, (20/10/2023). Acara spektakuler ini berhasil menarik perhatian banyak pengunjung dan menjadi sorotan khusus di wilayah Lamongan.
Lomba festival olahan masakan ikan kerapu diikuti oleh 15 peserta lomba yang berkompetisi dengan menu-menu unggulan. Setiap tim terdiri dari 5 orang yang telah mempersiapkan dengan sangat serius. Menu masakan ikan kerapu sudah dimasak terlebih dahulu sebelum dilombakan di arena festival, menciptakan aroma yang menggoda seluruh pengunjung.
Pada saat pengumuman hasil penjurian yang dipercayakan kepada seorang chef berpengalaman, peserta lomba dari Pimpinan Ranting Nasyiatul ‘Aisyiyah (PRNA) Desa Labuhan mendominasi dengan menu masakan ikan kerapu yang tak tertandingi. Mereka dinobatkan sebagai juara pertama, membawa penghargaan yang sangat membanggakan.
Tim PRNA Desa Labuhan yang mengikuti lomba ini terdiri dari Dwi Ika Novilia Rahayu, Marmulik Hidayah, Enik Anita, Arika Karim, dan Kiprotul. Mereka telah mempersiapkan segalanya dengan teliti, mulai dari menu masakan, kreasi tampilan, hingga performance pakaian tim lomba, menciptakan kombinasi yang memukau para juri.
Menu masakan olahan ikan kerapu yang telah dipersiapkan oleh PRNA Desa Labuhan sangat beragam, termasuk kerapu asam pedas yang pedas dan menyegarkan, galantin kerapu yang lezat, botok kluwek kerapu sebagai menu kearifan lokal, sayur bening bayam yang segar, dan minuman es lemon squash yang menyegarkan tenggorokan.
Ketua PRNA Desa Labuhan, Dwi Ika Novilia Rahayu, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas kemenangan ini. “Kemenangan juara 1 dalam lomba festival olahan masakan ikan kerapu adalah sesuatu yang luar biasa bagi kami. Ini adalah hadiah terbaik dan menjadi pemicu semangat kami untuk terus berkarya di Pimpinan Ranting Nasyiatul ‘Aisyiyah Desa Labuhan,” ujarnya.
Kemenangan ini tidak hanya menjadi prestasi bagi PRNA Desa Labuhan tetapi juga merupakan pengakuan atas kekayaan kuliner lokal yang lezat, serta upaya promosi budaya dan potensi pariwisata Desa Labuhan. (*)
Reporter Ma’in. Editor Fathan Faris Saputro.