Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

Prof. Dr. Muazar Habibi : Muhammadiyah Berkemajuan

Muazar habibia

Muazar habibi

Oleh Prof. DR. Muazar Habibi

Tiga hari ini saya mengikuti dngan seksama Pengajuan Ramadhan PW. Muhammadiyah NTB. Pembicaranya dari pusat diantaranya Mas Hajrianto dan Prof. Syafiq.

Menarik didiskusikan adalah selogan Muhammadiyah berkemajuan, Mas Hajrianto banyak mengupas hal itu. Lantas saya tanya, Muhammadiyah ini kan sudah dari dulu merupakan organisasi Islam modern, artinya itu sudah maju. Bila saat ini berselogan Muhammadiyah Berkemajuan berarti justru kita tidak menghargai Muhammadiyah sebagai organisasi Islam Modern.

Panjang diskusi yang kami lakukan, ujung-ujungnya saya menyimpulkan (ini murni kesimpulan saya pribadi) bahwa dari muktamar Makassar Muhammadiyah ingin menunjukkan bahwa kemoderenan MUHAMMADIYAH itu terus diperbaharui dengan berselogan berkemajuan. Selain warga Muhammadiyah harus disadari bahwa selogan itu bukan tanpa makna namun saya bisa mengaris bawahi bahwa ada beberapa hal yaitu;

Pertama, selogan berkemajuan itu adalah marketing kepada halayak bahwa Muhammadiyah itu bukan organisasi jumud, tidak staknan namun selalu bergerak (movement) karena itu disebut gerakan bukan disebut oraganization (organisasi). Dengan demikian marketing yang tunjukkan dalam ke bangsa ini bahwa Muhammadiyah akan selalu membawa perubahan yang lebih baik dan marketing ke warga Muhammadiyah adalah memberikan dorongan agar selalu bergerak kearah yang lebih baik.

Kedua, dengan berkemajuan itu semua komponen Muhammadiyah ditantang untuk berfikir maju dan mampu merencanakan masa depan yang baik juga harus memiliki kemajuan dalam finansial dan fisik serta mampu mengikuti perkembangan zaman. Dengan demikian semua warga Muhammadiyah dituntut untuk memiliki wawasan yang kuat, ekonomi yang mapan dan daya tahan fisik yang mampu mengimbangi pergerakan Muhammadiyah dengan demikian Muhammadiyah selalu terdepan dalam urusan Islam, bermasyarakat dan bernegara.

Dari dua hal diatas, saya mengajak ke semua kader dan warga Muhammadiyah untuk selalu mengedepankan kemajuan dengan tetap tidak melupakan berISLAM sehingga identitas dan keberadaan Muhammadiyah tetap berkembang dengan luar biasa.

Paradigma ini Peru disampaikan sebab dengan perkembangan amal usaha dan pergerakan Muhammadiyah tidak jarang akan memunculkan gesekan-gesekan kepentingan hingga memunculkan konflik.

Saya masih sangat teringat ketika ditunjuk pak Malik PP Muhammadiyah waktu itu beliau membidangi Kesehatan untuk menyelesaikan masalah konflik RSML. Hal itu terjadi karena bukan masalah kepentingan pribadi namun karena belum terbukanya wawasan berkemajuan kita sehingga ukurannya masih ukuran pribadi belum ukuran jamaah. Andaikata semua pimpinan utamanya di AUM memiliki wawasan berkemajuan maka mereka akan bersama-sama ingin maju bukan berdasarkan identitas keAUMannya sendiri namun kebenarannya juga bisa dirasakan aum yang lain dan semua warga Muhammadiyah.

Jika sekarang masih ada kondisi JOMPLANG dimana PDM dan PMW memiliki salah satu AUM yang besar namun disisi lain justru banyak aum yang kembang kempis maka keberadaan aum tersebut belum mampu menerjemahkan berkemajuan dan tidak bisa membangun sinergisitas untuk mencapai Muhammadiyah yang berkemajuan.

0
Share this article
Shareable URL
Prev Post

Implementasikan Trilogi, IMM Gelar Ta’jil Berjalan

Next Post

Ranting Yang Masjidnya Pernah Dirobohkan Itu Sekarang Dipimpin Sepasang Suami Istri Ini

Comments 2

Comments are closed.

Read next
0
Share