Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

Sambut Milad ‘Aisyiyah Ke-107: Dua Ortom Ini Adakan Seminar Parenting Psikologi Anak

MuhammadiyahLamongan.com – Dalam rangka memperingati Milad ‘Aisyiyah yang ke-107, Pimpinan Ranting Nasyiatul ‘Aisyiyah (PRNA) dan Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Sukodadi mengadakan seminar parenting psikologi anak dengan tema “Menyelami Dunia Mereka Untuk Membangun Generasi Emas di Era Modern” pada Ahad (19/5/2024).

Acara ini diselenggarakan di Masjid Darussalam Sukodadi dan menghadirkan dr. Era Catur Prasetya, SpKJ sebagai pemateri. Dr. Era adalah seorang psikiater dari RS Muhammadiyah Lamongan sekaligus dosen di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Seminar ini diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan, termasuk ‘Aisyiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah, perwakilan dari Fatayat dan Muslimat Sukodadi, serta perwakilan LDII Sukodadi.

Dalam seminar tersebut, dr. Era Catur Prasetya memaparkan berbagai metode pola asuh anak dari perspektif psikologi. Ia menjelaskan bahwa setiap masalah memerlukan penyelesaian yang berbeda dan tidak bisa disamakan dengan cara-cara di masa lalu. Ia memberikan contoh perbandingan nyata antara zaman ibu di era 90-an dengan anak-anak saat ini.

“Dulu, saat hari raya, anak-anak masih disibukkan dengan membantu orang tua seperti menggoreng kacang atau membuat kue. Namun sekarang, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget, entah menonton konten hari raya atau bermain game,” tuturnya.

Ia juga menyarankan agar orang tua membatasi penggunaan teknologi pada anak. Menurutnya, menonton YouTube bukanlah cara yang efektif untuk melatih anak berbicara, melainkan dapat membuat anak kesulitan berbicara karena beberapa saraf dalam tubuh tidak berfungsi secara langsung melalui sentuhan. Dalam mendidik atau mengajarkan berbicara, sentuhan fisik sangat diperlukan sebagai salah satu cara untuk mendorong anak berbicara.

Pandangan ini sejalan dengan pendapat Kartika Ayuningtyas, Sekretaris Umum Nasyiatul ‘Aisyiyah, yang menyatakan bahwa seminar ini diadakan untuk merespons perkembangan teknologi yang memengaruhi pola perkembangan anak. Ia menegaskan pentingnya kesetaraan dalam pola asuh anak, baik di desa maupun di kota, demi perkembangan mental anak yang lebih baik.

Serangkaian acara ini diakhiri dengan pemberian doorprize kepada peserta yang bertanya dan kepada dua peserta yang datang lebih awal. Selain itu, acara ini juga disertai bazar yang diselenggarakan di halaman Masjid Darussalam Sukodadi dengan partisipasi dari ibu-ibu ‘Aisyiyah dan Nasyiatul ‘Aisyiyah.

Ia berharap seminar dan bazar ini menjadi salah satu cara untuk mendorong masyarakat, terutama para ibu, agar lebih maju dan menghilangkan sekat perbedaan antara orang desa dan kota, karena semua berhak mendapatkan ilmu. (*)

Reporter Dini Fatrisia Hasniati. Editor Fathan Faris Saputro.

0
Share this article
Shareable URL
Prev Post

Ansos Melatih Kepekaan Sosial dan Menjadi Peneliti Handal

Next Post

Bazar Seni dan Olahraga LSBO PDM Lamongan: Merawat Budaya Lewat Pameran Seni Rupa

Read next
0
Share