MuhammadiyahLamongan.com – Sekira 175 peserta dari 12 ranting diantara 24 ranting Muhammadiyah dan ortom yang ada di cabang Modo mendatangi kajian Ramadhan yang dikemas dengan nama Rihlah Ramadhan. Kegiatan dilaksanakan di Ranting Muhammadiyah di Masjid Al-Jauharoh Ali, warga Muhammadiyah Dusun Guwo Desa Yungyang, Kec Modo dan berlangsung meriah. Sabtu (02/07) malam.
Kemeriahan acara Rihlah tersebut nampak dari kekompakan dan antusias peserta yang datang dari berbagai ranting mengikuti seluruh kegiatan termasuk saling Silaturrahim dan konsolidasi antar PRM dan PCM juga Ortom.
Dalam kesempatan itu, wakil ketua PCM Modo Muhanin, menyampaikan tentang pentingnya setiap anggota Muhammadiyah memiliki ghiroh menghadiri majelis ilmu. Bahkan Muhanin mengindikasikan adanya penurunan kegiatan di ranting-ranting Muhammadiyah saat ini.
“Ada gejala di internal Muhammadiyah mulai ada kelesuhan dalam menghadiri pengajian. Bahkan ada ranting ranting yang ‘mandeg'(berhenti, red) pengajiannya,” terang Muhanin.
Ditambahkan wakil ketua PCM Modo, perkembangan teknologi yang begitu cepat dan mudahnya setiap orang dalam mengakses informasi hendaknya dimanfaatkan dengan baik untuk menggali ilmu sebanyak banyaknya. “Tapi sayang sekali sedikit sekali yang memanfaatkan,” keluhnya.
Muhammadiyah sejak awal berdirinya, menjadi gerakan ilmu dan dakwah. Terbukti banyak sekali pengajian yang dirintis oleh KHA Dahlan, diantaranya : pengajian wal ashr, sopo tresno, thoharotul qulub, dan lain lain,” lanjutnya.
Selain bisa dijadikan ajang silaturrohim, sharing, saling menasehati dan yang lebih penting bisa menumbuhkan ghiroh setiap individu. Kajian ranting juga mencerminkan eksistensi ranting menambah ilmu serta pengetahuan jamaah.
“Hidup dan suburnya sebuah ranting bisa dilihat dari maraknya pengajian,” pungkas Muhanin. (M Suud/ red)